YOGYAKARTA – ABDSI selenggarakan Simposium Nasional bertajuk Akselerasi Satu Data Indonesia dan Datakrasi Dalam Pengembangan Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan Nasional di Yogyakarta, pada hari Kamis, 17 Nopember 2022.
Pembangunan basis data tunggal bagi KUMKM (Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan amanat yang dituangkan dalam UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan PP No 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan KUMKM. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan PP No. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggung jawabkan, serta mudah diakses dan dibagi dan pakaikan antara instansi pusat dan instansi daerah.
Dalam simposium yang diselenggarakan di aula Kantor Dinkop dan UKM DIY muncul beberapa fakta menarik terkait data dan pemanfaatannya , yang diungkapkan oleh beberapa stakeholder sebagai pembicara. Data yang bagus memungkinkan sebuah hasil yang lebih bagus. Berbagai platform digital yang bisa berkelanjutan salah satunya karena mereka mampu memiliki data yang baik tentang apa yang dibeli oleh masyarakat di suatu wilayah.
Menurut para narasumber yang hadir sebagai panelis, permasalahan data terpadu atau satu data diharapkan bisa menjadi salah satu langkah bagi solusi komunikasi data lebih sinkron. Data bisa berguna apabila bisa dipergunakan sebagai informasi. Informasi bisa didapat setelah data diolah.
Kepala Dinas Koperasi UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A dalam opening speaker mengamanatkan supaya simposium yang sangat istimewa ini dipergunakan menjadi sarana membuat masukan pemerintah bagi upaya perbaikan. Menurut Srie, basis data UMKM sangat penting bagi pemetaan permasalahan serta strategi pemecahan. Karena KUMKM memiliki peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Menyambut momentum hari pahlawan, masih diperlukan keberlanjutan upaya sinergi, kolaborasi para pahlawan masa kini dalam pembangunan.
Keynote Speaker, Menteri Koperasi UKM RI, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto mengatakan, big data pada era globalisasi sangat penting, bukan hanya dalam bisnis tetapi dalam segala sektor kehidupan. Beberapa perusahaan sudah memanfaatkan big data untuk keperluan pengembangan bisnis. Big data menunjang pengambilan keputusan yang lebih tepat dan bisa mendeteksi kelemahan pemasaran yang terjadi dalam bisnis, serta mengoptimalkan operasional sebuah perusahaan. Mengingat masih banyak pelaku usaha, khususnya di UMKM sendiri belum merata dan maksimal dalam pemanfaatan data.
Bagi Rulli, simposium ini salah satu bentuk dukungan dari ABDSI. Diharapkan simposium dapat menjadi media bagi bertukar pikiran, bersinergi dalam menghasilkan gagasan, masukan dan terobosan serta tentunya bisa diikuti dengan baik oleh para peserta, sehingga upaya meningkatkan akselerasi satu data indonesia dalam pengembangan KUMKM dapat tercapai secara bersama-sama.
Rulli melanjutkan, maka perlu ditingkatkan upaya koordinasi antar level pemangku kepentingan di daerah, kolaborasi dan sosialisasi. Pengumpulan data, dan tujuh juta lebih data UMKM sudah terdata dari taget sepuluh juta lebih yang ditetapkan. Upaya terus menerus pemerintah lakukan dalam membenahi dan menyempurnakan tata kelola, serta merespon segala dinamika yang ditemukan di lapangan.
Menurut Cahyadi Joko Sukmono, ketua DPN ABDSI (Asosisiasi Business Development Services Indonesia), sebagai wellcome speaker, simposium terselenggara sebagai bentuk upaya berkontribusi dalam proses pendataan tunggal KUMKM. Cahyadi meyakini bahwa salah satu faktor penting dalam membuat bertumbuhnya ekosistem KUMKM melalui integrasi data tunggal KUMKM. Dalam Datakrasi, segala keputusan politik semestinya juga berbasis analisis data. Karena kalau tanpa kesamaan data, maka segala keputusan akan sulit dicapai.
Beberapa narasumber yang memaparkan pikiran dalam simposium nasional ini antara lain Ahmad Fauzi, Deputi Bidang Pengawasan Kementrian koperasi dan UKM, Ir Adi Trisnojuwono,.M.P. Asdep Pemetaan Data, Analis dan Pengkajian Usaha Kementrian Koperasi UKM, Kepala Badan Pusat Statistik DIY diwakili Agung Gumilar Triyanto, SST, M.Si., Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik, Budiharjo Setyawan, SH, Msi Kepala kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia DIY, Putrama Wahju Setyawan Direktur PT Jamkrindo, dan lain-lain.
Melalui simposium hybrid yang diikuti pelaku, pendamping, dan stakeholder pengembangan UMKM dari berbagai provinsi di Indonesia, diharapkan terselenggaranya curah gagasan tentang proses, kendala, tantangan dan peluang dalam dalam mengelola data tunggal untuk KUMKM.