Peringatan pertama kali Hari UMKM digelar di Surabaya.
Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Dialog Pendampingan UMKM Jatim Kamis 28 Juli 2016 di Ruang Singosari Kantor Bank Indonesia Jl. Pahlawan 105 Surabaya.
Acara tersebut dihadiri semua komponen pentahelix UMKM yakni para pemangku kepentingam UMKM yg berasal dari Birokrat (BI, OJK, Dinas KUMKM Jatim dll), Akademisi (Ubaya, IEU, UWM, dll), pebisnis (Perbankan, Kadin, Iwapi, Hipmi dll), Pendamping UMKM (ABDSI, KKMB, Klinik UMKM, dll), dan komunitas UMKM (Forda UKM, Fokus UMKM, dll).
Hal2 yg dibahas dalam peringatan Hari UMKM tersebut adalah: hasil2 Kongres Nasional UMKM dan Temu Nasional Pendamping UMKM tgl 25-26 Mei 2016, UMKM Goes Digital, dan aplikasi keuangan sederhana SIAPIK.
Deputi BI Jatim yg juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian Satgasda KKMB Jatim menjelaskan bahwa UMKM terbukti tangguh di masa krisis dan kini menjadi ujung tombak perekonomian nasional. “Tantangan semakin berat bagi UMKM. Perlu sinergi semua pihak agar UMKM mampu bersaing di era MEA.” Ujarnya.
Samsul Hadi Ketua Umum DPN ABDSI menjelaskan bahwa tema Hari UMKM tahun ini adalah “UMKM Kuat, Bangsa Berdaulat.”
“Salah satu kegiatan memperingati Hari UMKM adalah kampanye bulan Agustus sebagai BULAN UMKM dengan aksi Bela+Beli Produk UMKM.” Ucap Samsul Hadi.
“Hari UMKM yg telah ditetapkan di Kongres UMKM Jogja 25 Mei 2016 bukanlah hari libur. Hari UMKM adalah hari kerja. Hari dimana UMKM tunjukkan kinerjanya. Hari dimana UMKM dihargai.” Imbuh Samsul Hadi.
Selain dirayakan di berbagai daerah, peringatan Hari UMKM 12 Agustus secara nasional akan dilaksanakan di Jakarta secara gotong royong oleh berbagai asosiasi dan lembaga pendukung UMKM. s.hd/nr.i