GPeresmian Klinik Pemulihan Bisnis (KPB) Kabupaten Gunung Kidul (20/09/2020) ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama stakeholders pemda diwakili Drs. Widagdo, Kepala Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Gunung kidul bersama dengan Ketua Umum DPN ABDSI Cahyadi Joko Sukmono, Early Rahmawati sebagai koordinator UMKM Crisis Center, Intan perwakilan UMKM, Solikatun koordinator KPB GK, dan Setiyo Purnomo ketua ABDSI Korda Gunung Kidul, serta para pihak yang hadir.
Semua sepakat untuk berkolaborasi dalam menghadapi dampak pandemi ini terhadap UMKM dan menjadikan Klinik Pemulihan Bisnis sebagai titik temu kolaborasi, sebagaimana disampaikan oleh Cahyadi dalam sambutannya bahwa KPB menggunakan pendekatan keperantaraan untuk akses pemasaran, teknologi, sumberdaya, perijinan dan keuangan.
“Kelima hal inilah yang saat ini dibutuhkan oleh UMKM untuk bertahan dan pulih dari pukulan dampak ekonomi, dan sebenarnya sudah tersedia dan banyak yang menawarkan, namun terkadang minim dalam akses.” demikian imbuhnya.
Forum juga menyepakati untuk memperkuat database 40.000 lebih data UMKM Gunung Kidul agar bisa menjadi pilar ketahanan ekonomi lokal. Apa yang dibutuhkan Gunung Kidul, diharapkan semaksimal mungkin dipenuhi dari UMKM Gunung Kidul.
Potensi wisata di Gunung kidul seperti Geopark, wisata hutan, wisata pantai wisata desa, dan lainnya diharapkan juga dapat dikoordinasikan sebagai lokomotif pemulihan ekonomi dan UMKM lokal. Karena itu KPB diharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk selalu bekerjasama.
“ini (KPB, Red) sangat bagus. Pemerintah akan segera menindaklanjuti ini agar dapat segera membantu UMKM Gunung Kidul,” demikian yang disampaikan oleh Widagdo ketika melakukan launching Klinik Pemulihan Bisnis.