Bank Indonesia Sulawesi Selatan bekerja sama Korwil Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Sulsel menggelar Training of Trainers (ToT) sistem aplikasi pencatatan informasi keuangan (SIAPIK).
Kegiatan diikuti 50 pendamping UMKM se-Sulawesi Selatan bertempat di Balai Diklat Industri (BDI) Makassar, 14-15 Juni 2017.
Sebagai narasumber pelatihan adalah tim dari Divisi pengembangan usaha kecil dan menengah (DPUM) Bank Indonesia pusat, perwakilan BI Sulsel, dan Sekjen DPN ABDSI, Cahyadi Joko Sukmono.
“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud inisiasi Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan sektor riil dan UMKM,” ujar Kepala perwakilan Bank Indonesia Sulsel yang diwakili Manajer Fungsi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Suryani Hamka.
“Bank Indonesia dalam mengembangkan UMKM menempuh empat strategi meliputi perluasan dan pendalaman infrastruktur keuangan, pengembangan kapasitas UMKM, meminimalkan asimetri informasi, serta peningkatan kerja sama dan koordinasi,” urainya.
Ketua ABDSI Sulsel, Salman Sahmad mengatakan, dalam ToT ini peserta dilatih menggunakan aplikasi akuntansi UMKM berbasis Android. Peserta juga mendapat penjelasan dasar-dasar pemahaman akuntansi dan literasi keuangan.
Salah satu permasalahan umum dari UMKM adalah tidak adanya pencatatan dan dokumentasi. Dengan aplikasi Siapik, pelaku UMKM terbantu dalam melakukan pencatatan neraca keuangan. Aplikasi Siapik diluncurkan BI sejak pertengahan tahun 2016. Dapat diunduh gratis pada smartphone.
Sekretaris ABDSI Sulsel Bahrul Ulum Ilham mengatakan, aplikasi ini dapat mencatat jenis transaksi keuangan sederhana dan membuat laporan keuangan bagi UMKM pada sektor jasa, perdagangan, pertanian, dan infrastruktur.
Sumber : http://fajaronline.com/2017/06/14/bi-sulsel-abdsi-latih-pelaku-ukm-gunakan-aplikasi-keuangan-siapik