NASIONAL | ABDSI – Pada hari Rabu, 16 Juni 2021 ADBSI dan PT Jamkrindo selenggarakan Coaching Clinic UMKM Bangkit dari Pandemi. Kegiatan hari ini merupakan hari pertama dari Coaching Clinic yang rencananya akan berlangsung sampai dengan 20 Juni.
Coaching Clinic diisi dengan pendampingan UMKM melalui media virtual untuk berkonsultasi secara langsung dengan para mentor dari ABDSI tentang bagaimana strategi bisnis terbaik untuk bertahan dan bangkit di masa krisis akibat pandemi. ABDSI tidak tanggung-tanggung menurunkan 10 mentor senior dalam kegiatan ini yang terbagi empat tema, yaitu Pemasaran dan Akses Pasar, Desain Produk dan Kemasan, Legalitas dan Perijinan, serta Manajemen Keuangan.
Dalam webinar pembukaan kegiatan Coaching Clinic hari ini, hadir melalui zoom Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM, Konsultasi Manajemen (PUKM) Jamkrindo, Ceriandri Widuri yang dalam sambutan pembukaannyamenyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 yang menimpa negara kita dan seluruh dunia dalam dua tahun ini, tidak hanya berpengaruh pada pola kehidupan bermasyarakat, tetapi juga berpengaruh pada keberlangsungan usaha di berbagai sektor UMKM.
Hal tersebut menuntut adanya penyesuaian, baik dalam tatanan kehidupan maupun dalam pola bisnis atau usaha para Pelaku UMKM sehingga UMKM mampu bangkit dan survive di masa pandemi seperti saat ini dan masa mendatang.
Pandemi Covid-19 berdampak sangat serius terhadap perekonomian Indonesia. Untuk membangkitkan perekonomian, pemerintah menginisiasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu implementasinya adalah penjaminan kredit/pembiayaan modal kerja bagi UMKM melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71 tahun 2020.
Untuk melaksanakan program PEN, pemerintah menugaskan PT Jamkrindo dan PT Askrindo untuk melaksanakan penjaminan pemerintah dalam rangka pelaksanaan program PEN. Dalam hal pihak terjamin memerlukan fasilitas penjaminan dengan skema syariah, penjaminan dilaksanakan melalui PT Jamkrindo Syariah dan PT Askrindo Syariah.
“Selain melakukan Penjaminan PEN, Jamkrindo tetap berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman kemitraan kepada mitra binaan. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian khususnya pengusahaan mikro yang belum dapat akses perbankan.” demikian tutur Ceriandri.
Sementara itu, Ketuan Umum DPN ABDSI Cahyadi Joko Sukmono yang menjadi pembicara utama dalam webinar tersebut menyampaikan strategi praktis agar UMKM bangkit dari pandemi.
“Yang utama adalah bagaimana UMKM perlu mengidentifikasi dampak, kendala, serta apa saja yang menjadi kebutuhan dalam upaya pemulihan bisnisnya, sehingga pemerintah maupun pihak lain dapat secara kolaboratif membantu mendapatkan solusinya.” papar Cahyadi.
ABDSI sendiri dalam kegiatan ini mengirim 10 tenaga ahli yang masing-masing akan menjadi mentor bagi 20 UMKM. Tenaga Ahli Pemasaran adalah Cok Widyawati, Nelson Soemanda, Kunto Adi, Sapto Tanoyo, Azzam Bayhaqi, dan Masyhur. Sedangkan Tenaga Ahli untuk Manajemen Keuangan adalah Muhammad Fahmi dan Fatcur Rohman, tenaga ahli untuk permasalahan legalitas dan perijinan adalah Lukman Ekana Putra, dan Khabib Alia sebagai tenaga ahli untuk desain inovasi produk dan kemasan.
Lebih lanjut Cahyadi juga menyampaikan bahwa saat ini ABDSI telah mendirikan layanan Klinik Pemulihan Bisnis (KPB) yang berbasis kabupaten dan kota agar para pelaku UMKM bisa mendapatkan layanan jasa konsultasi dan fasilitasi akses dalam upaya pemulihan bisnisnya.
Kegiatan coaching clinic yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT PT Jamkrindo ke 51 ini akan diteruskan sampai dengan tanggal 20 Juni dimana para pelaku UMKM akan didampingi secara lebih intensif dalam mengidentifikasi kendala dan kebutuhan pemulihan bisnisnya. Selain itu, besok pada 17 Juni juga akan dilakukan pelatihan virtual teknik foto produk UKM serta sosialisasi lomba foto produk yang berhadian total 6 juta rupiah.