Sebagai bagian percepatan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2018, Kementerian Koperasi dan UKM telah merekrut 314 tenaga pendamping KUR dan 34 Koordinator pendamping KUR yang berasal dari 20 Provinsi dengan target untuk mendampingi sebanyak 15 ribu usaha mikro dalam mengakses KUR ke Penyalur KUR.
Untuk tahun ini, Pemerintah mentargetkan alokasi penyaluran KUR bertambah menjadi sebesar Rp120 triliun, yang sebelumnya Rp110 triliun pada 2017 lalu. Begitu juga ditetapkan penurunan suku bunga KUR menjadi 7% yang sebelumnya sebesar 9% pada 2017. Yuana Sulistyowati, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop & UKM menegaskan bahwa “Target tahun ini meningkat dari target tahun 2017 sebanyak 14 ribu usaha mikro terdampingi mengakses KUR ke Penyalur KUR”.
Karena itulah Kemenkop & UKM menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Tenaga Pendamping KUR tahap I yang diselenggarakan pada 2-4 April 2018 di Makassar untuk koordinator dan pendamping KUR dari 10 Provinsi (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kalimantan Timur). Kegiatan ini dapat memberikan informasi dan pemahaman terkait program KUR kepada Para Koordinator dan Tenaga Pendamping KUR agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif.
Kegiatan pembekalan ini dihadiri pula Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha dan Inspektur Kementerian Koperasi dan UKM, Perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Bank Penyalur KUR (BRI, Mandiri, BNI, BRI Syariah, BCA dan Bank Artha Graha), PT Telkom dan ABDSI. Narasumber dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Akademisi dan Konsultan KUMKM, serta Bank Penyalur KUR.